Selamat datang di Pembelajaran E-learning Reproduksi




Kamis, 14 Juli 2011

Fertilisasi

Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses berfusinya sel telur dengan sperma. Fertilisasi diawali dengan proses persetubuhan (kopulasi). Adanya ransangan seksual dan gerakan penis di dalam vagina menyebabkan sperma bersama air mani (semen) terpancar ke luar uretra (ejakulasi). Ini merupakan gambar fertilisasi.
Gambar : proses fertilisasi
Pada saat ejakulasi, semen yang dipancarkan mengandung sekitar 150 juta hingga 350 juta sperma ke dalam vagina. Namun, dari keseluruhan jumlah sperma tersebut hanya sekitar 100 sperma yang berhasil mencapai permukaan sel telur dan biasanya hanya satu sperma yang berhasil membuahi sel telur.
Di dalam vagina, enzim proteolitik mengubah lendir dalam semen menjadi sangat motil. Sperma berenang dari vagina melalui uterus dan oviduk dalam waktu sekitar satu jam.
Pada proses fertilisasi, beberapa sperma berusaha masuk melewati tiga lapisan pelindung sel telur menuju inti sel telur. Ketiga lapisan tersebut adalah korona radiate (berupa selubung dari sel-sel folikel), zona pelusida (larutan jeli), dan membrane plasma sel telur. Untuk menebus ketiga lapisan pelindung sel telur, sperma mengeluarkan enzim-enzim yang tersimpan pada akrosom. Misalnya, hialuronidase (untuk melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata) dan akrosin (untuk melarutkan dan membuat lubang pada zona pelusida) sehingga spermatozoa dapat menerobos masuk.
Ketika satu sperma berhasil membuahi sel telur (fertilisasi), maka bagian permukaan sel telur segera melepaskan senyawa kimia dalam zona pelusida. Senyawa kimia tersebut berfungsi untuk mencegah sperma lainnya masuk ke dalam sel telur. Selanjutnya, sel telur melanjutkan proses pembelahan meiosis II untuk menghasilkan sel telur yang haploid. Setelah pembelahan meiosis II terjadi secara sempurna, inti sperma (haploid) segera bersatu dengan inti sel telur (haploid) membentuk zigot (diploid) yang mengandung 23 pasang kromosom.
Zigot berkembang menjadi embrio. Perkembangan menjadi embrio dimulai pada saat telur yang dibuahi berada di dalam oviduk. Sambil mengalami pembelahan mitosis secara berulang kali, telur bergerak menuju uterus dalam tiga atau empat hari sebagai blastosis. Blastosis merupakan tingkatan blastula pada mamalia, yaitu tingakatan pada perkembangan embrio berupa struktur bola berongga. Selanjutnya, blastosis tertanam dalam dinding uterus (emdometrium) melalui suatu proses yang disebut implantasi. Jika implantasi berhasil terjadilah kehamilan.



0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut Mu tentang media ini?

 
Design by www.pandani.co.cc | Web Design Media Pembelajaran | online