Selamat datang di Pembelajaran E-learning Reproduksi




Rabu, 27 Juli 2011

Lembar Kerja Siswa 3

Nama siswa :                               Tanggal   :

 Kelompok        :                                 Paraf Guru :

KOMPETENSI DASAR
3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
INDIKATOR
1.     Menjelaskan proses fertilisasi.
2.    Menjelaskan proses kehamilan dan hormone yang berperan serta manfaat dari pemberian ASI pada bayi.
3.    Menjelaskan proses persalinan.
4.    Menjelaskan penyebab terjadinya kelainan atau penyakit pada sistem reproduksi manusia.
5.    Menjelaskan cara mencegah/merehabilitasi gangguan/penyakit pada sistem reproduksi manusia

FERTILISASI, GESTASI, PERSALINAN DAN ASI
SERTA KELAINAN YANG TERJADI
1. FERTILISASI
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida. Pada sperma, bagian akrosom mengeluarkan:
·         Hialuronidase, enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
·         Akrosin, protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
·         Antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit dibagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.
Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala sperma akan membesar. Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom.
2. GESTASI (Kehamilan)
Zigot akan ditanam (diimplantasi) pada endometrium uterus. Dalam perjalanan ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel-sel yang sama besar yang disebut tahap morula.
Morula akan  terus membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap ini disebut blastula dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoels atau blastosol. Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Usia Gestasi
Tahapan Perkembangan
Minggu II
Blastula terbenam dalam endometrium, bagian trofoblas lebih jauh menembus ke dalam endometrium dan berdiferensiasi membentuk plasenta. Semestara itu, jaringan embrioblasnya membentuk dua lapisan, yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis).
Minggu III
Lapisan ektodermis mengalami pelekukan  ke dalam (invaginasi). Kemudian, sel-selnya menyebar di antara ektodermis dan endodermis membentuk lapisan tengah (medodermis) tahap ini disebut gastrulasi.
Minggu IV sampai dengan minggu VIII
Perkembangan jaringan, organ, dan sistem tubuh dari tiga lapisan utama. Tahap ini terdiri atas sebagai berikut:
a.    Lapisan ektodermis : membentuk susunan saraf, hidung, mata, kulit dan membentuk kelenjer-kelenjer kulit.
b.    Lapisan mesodermis : membentuk jaringan tulang, otot, jantung, pembuluh darah, pembuluh getah bening, ginjal, kelenjer kelamin dan limpa.
c.    Lapisan endodermis : membentuk kelenjer gondok dan anak gondok, pancreas, hati, epitel saluran pernapasan dan pencernaan, serta epitel kandung kemih dan uretra.
Minggu IX
Tahap ini dikenal sebagai masa janin yang ditandai dengan:
a.    Penyempurnaan jaringan dan organ-organ dalam
b.    Pertumbuhan yang pesat dari ukuran ±3 cm sampai dengan sekitar 50cm.
Masa itu diakhiri dengan proses kelahiran (panus). Pada umumnya terjadi pada usia 9 bulan 10 hari.

3. PERSALINAN DAN ASI
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktivitas uterus sehingga terjadi kontraksi dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
a.    Estrogen dihasilkan oleh plasenta berfungsi untuk kontraksi uterus
b.    Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin, berfungsi untuk kontraksi uterus.
c.    Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
d.    Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul.
Faktor-faktor mekanis yang mempengaruhi kontraksi uterus, yaitu peregangan otot-otot uterus dan serviks. Adanya peregangan pada otot-otot polos di sekitar uterus menyebabkan peningkatan otot-otot polos di sekitar uterus.
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan tunggal yang mampu memenuhi kebutuhan bayi untuk tumbuh selama enam bulan pertama kehidupannya. Memberi ASI pada bayi mendatangkan berbagai keuntungan, baik bagi ibu maupun bayi.
a.    Keuntungan pemberian ASI bagi bayi
Keuntungan utama untuk bayi adalah pemenuhan kebutuhan gizi. ASI mengandung komponen sangat spesifik yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan bayi. ASI mengandung antibodi yang merupakan perlindungan alami bagi bayi baru lahir. Zat dalam ASI yang penting untuk perkembangan otak adalah DHA (Docosa Hexanoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid). Keuntungan lainnya adalah terbentuknya ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayinya.
b.    Keuntungan pemberian ASI bagi Ibu
Menyusui bagi ibu yang baru melahirkan memberikan manfaat yang sama besar seperti yang diperoleh bayinya. Menyusui memudahkan ibu yang baru melahirkan untuk mengurangi berat badan. Menyusui juga merangsang uterus berkontraksi untuk kembali pada bentuknya semula. Frekuensi menyusui yang sering dapat menekan ovulasi, sehingga ibu yang menyusui biasanya jarang hamil kembali. Pemberian ASI juga sangat ekonomis.

4. KELAINAN YANG TERJADI SISTEM REPRODUKSI
a.    Penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS
Penyakit ini berkaitan langsung dengan sistem reproduksi manusia. Bahkan HIV/AIDS dapat menyebabkan kematian dan kemandulan. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual, lebih berisiko kepada seseorang yang suka berganti-ganti pasangan. PMS meliputi sebagai beikut:
1.     Gonorrhea (GO), bakteri penyebabnya adalah Neisseria gonorrhoe
2.    Sifilis (Raja singa), penyebabnya Triponema pallidum
3.    Herpes genital, penyebabnya virus herpes simpleks
4.    Klamidia, penyebabnya Clamediatri chomatis
5.    Kandidiasis vagina, keputihan yang disebabkan jamur Candida albicans
6.    Kutil kelamin, penyebabnya Human Papiloma Virus (HPV)
7.    AIDS, penyebabnya Human Immuno Deficiensy Virus (HIV)
Identifikasi kelainan pada sistem reproduksi, misalnya ada keluarga yang sulit untuk mendapatkan keturunan. Ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1.      Laki-laki infertil (tidak subur), testis tidak cukup memproduksi sperma, jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml. Jumlah sperma normal 100 juta/ml.
2.     Laki-laki infertil: sperma tidak mampu bergerak ke oviduk.
3.     Wanita infertil: gangguan ovulasi (sperma + sel telur) tak dapat bertemu atau karena ada luka pada saluran telur.
4.     Wanitanya memiliki antibody yang menghalangi gerakan sperma menuju uterus (rahim)
b.    Pengobatan PMS
1.     Pasien harus berobat ke dokter
2.    Sebaiknya pengobatan sendiri, patuhi semua petunjuk yang diberikan oleh dokter.
c.    Cara menghindari HIV/AIDS
1.     Tidak berganti-ganti pasangan dan menghindari hubungan diluar nikah
2.    Tidak menerima tranfusi darah yang tidak jelas asalnya
3.    Menggunakan alat-alat medis yang steril.

KEGIATAN 1
Alat dan Bahan
Alat tulis
Cara kerja
1.     Siswa melakukan diskusi kelompok dan membahas mengenai tentang fertilisasi dan gestasi yang disajikan guru, kemudian menuliskan hasil diskusi dilembar kerja yang telah tersedia di dalam LKS!
Pertanyaan
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1.     Proses peleburan antara sel sperma dan ovum disebut  . . . .
a.       Mitosis
b.      Penyerbukan
c.       Fertilisasi
d.      Meiosis
e.       Gametogenesis
2.    Pada manusia fertilisasi terjadi di  . . . .
a.       Ovarium
b.      Oviduk

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut Mu tentang media ini?

 
Design by www.pandani.co.cc | Web Design Media Pembelajaran | online